Cinta Dalam Islam
Cinta adalah sesuatu yang dianjurkan dalam islam. Rasulullah SAW dalam sejarahnya, sangat mencintai istrinya Aisyah ra. Rasulullah SAW memanggilnya dengan julukan “humaira” (Si pemilik pipi merah), karena wajahnya menjadi merah tatkala ia marah.
Cinta itu sebenarnya perpaduan semangat ruh dan mental, sebelum pada akhirnya terjadi perpaduan fisik.
Cinta bukan sekedar nafsu yang diaktualisasikan dalam hal-hal yang berhubungan dengan fisik. Namun, ia merupakan cara interaksi dan pertemuan ruh dengan ruh serta kerinduan jiwa dengan jiwa, bukan jasad dengan jasad. Kemudian peristiwanya itu didukung oleh syariat maupun adat istiadat.
Syariat membatasi bagaimana pertemuan itu, lalu adat istiadat mendukungnya. Itulah cinta yang diakui dalam islam antara lelaki dan perempuan, yang target akhirnya adalah pernikahan. Mustahil bahwa dikatakan cinta itu merupakan kunci kebahagiaan, kecuali jika dalam hati seseorang yang sedang bercinta ada perasaan yang tenang, ridha dan tegar. Sementara tipe hati yang seperti itu tidak akan terwujud kecuali jika kedua sejoli yang sedang bercinta meyakini bahwa cintanya akan berakhir dengan memperoleh berkah dari Allah SWT dan direstui keluarga maupun masyarakat.
Continue reading