Sesungguhnya awal tingkatan cinta adalah menganggapnya baik (Istihsan). Istihsan itu pada mulanya melalui pandangan, memang benar demikian, namun sesungguhnya itu barulah tingkatan pertama cinta.
“Sesungguhnya orang yang mengaku ia mencintai (seseorang) setelah melihat pertama kali itu membuktikan cintanya itu tidak lain hanya sekedar nafsu belaka. Seharusnya mencintai seseorang itu adalah setelah ia melewati masa yang cukup lama, ia telah berinteraksi akrab dan menyertai baik dalam keseriusan maupun guyonan dalam keadaan sedih maupun senang, maka mereka takan melupakan sama sekali cintanya itu”.(Ibnu Hazm)
Barang siapa yang mengaku mencintai seseorang ketika pertama melihatnya, itu berarti menunjukan kesabaran yang sedikit, sehingga kesenangannya juga akan cepat berakhir. Begitu juga dalam segala hal, semakin cepat tumbuhnya semakin cepat pula hilangnya dan semakin lambat tercapainya semakin lambat juga sirnanya. Continue reading